Senin, 25 Juni 2007

Indonesia Gagal Taklukkan Oman

Jakarta - Indonesia gagal mengalahkan salah satu kontestan putaran final Piala Asia 2007, Oman. Pasukan "Merah Putih" bahkan dipaksa menelan kekalahan dengan skor tipis 0-1.

Pada pertandingan ujicoba di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (24/6/2007), satu-satunya gol yang tercipta lahir dari tendangan Almukhain Ahmed di menit 56.

Hasil ini merupakan kebalikan dari ujicoba Indonesia melawan Jamaika hari Kamis lalu. Ketika itu tim asuhan Ivan Kolev berhasil menundukkan tim Afrika besutan Bora Milutinovic itu 2-1.

Mengenakan kostum away baru berwarna putih-hijau, Indonesia sebenarnya memiliki kesempatan mencetak gol di pertengahan babak pertama, tepatnya di menit 18.

Menyusul pelanggaran terhadap Budi Sudarsono di kotak terlarang Oman, wasit memberi hadiah penalti buat tuan rumah. Sayang, eksekusi Bambang Pamungkas dapat dihalau kiper Al-Habsi Ali, yang saat ini tercatat sebagai kiper klub Premiership Bolton Wanderers.

Sebaliknya, Oman juga sempat melesakkan bola ke jala Indonesia pada menit 34. Namun gol Al Housni tidak disahkan wasit karena dinilai terlebih dahulu melakukan pelanggaran terhadap kiper Markus Horrison, yang kali ini dipercaya mengambil tempat Jendri Pitoy.

Oman berhasil membuka skor saat babak kedua berjalan sebelas menit. Tendangan keras Ahmed dari luar kotak penalti bersarang di pojok kiri gawang Markus, yang tampak kurang cepat dalam mengantisipasinya.

Tertinggal 0-1 tidak membuat Indonesia down, malah makin bermain ngotot. Tiga peluang diperoleh Budi, Bambang, dan Zaenal Arif yang masuk menggantikan Elie Aiboy, tapi penyelesaian akhirnya tidak membuahkan gol.

Beberapa kesempatan pun dimiliki Oman untuk menambah golnya, tapi skor tidak berubah lagi hingga peluit panjang berbunyi.
READ MORE - Indonesia Gagal Taklukkan Oman

Bent Setujui Tawaran Spurs

Tottenham Hotspur sangat girang bukan kepalang ketika tawaran “melimpah” West Ham United, yang menyodorkan gaji sebesar 75 ribu pound (Rp 1,3 miliar) per pekan, gaji tertinggi bagi seorang pemain yang bergabung di Upton Park, ditolak Darren Bent, striker Charlton Athletic.

Padahal, ketika itu kubu Charlton Athletic telah menyetujui besarnya tawaran dari kubu The Hammers yang menyodorkan nilai transfer 16 juta pound (Rp 280 miliar) ditambah pembelian gratis Hayden Mullins.

Bukan rahasia, Spurs sangat berminat memboyong Bent. Di mata Martin Jol, manajer Spurs, Bent akan sangat berguna bagi ketajaman Spurs yang telah mempunyai duet maut, Robbie Keane dan Dimitar Berbatov.

Karena itu, seperti yang dilansir berbagai media massa Inggris, Sabtu 23 Juni malam, dikabarkan Bent telah menyetujui tawaran gaji dari Spurs yang dilihat dari segi value, jauh lebih rendah dari besarnya tawaran gaji yang disodorkan kubu Alan Curbishley.

Menurut The Times Online, Bent setuju untuk bergabung ke White Hart Lane dengan gaji “hanya” sebesar 48 ribu pound (Rp 840 juta) per minggunya. Spurs diyakini setuju untuk mengeluarkan dana transfer 16 juta pound dengan rincian, 13 juta pound dibayar pada saat tercapai dan 3 juta pound lainnya yang dibayar tergantung dengan suksesnya Bent berkiprah bersama Spurs. Sampai sejauh ini, belum ada kabar resmi dari kedua kubu. Yang pasti, bandul kini berada di tangan Peter Varney, dealChief Executive The Addicks.

Andaikata kabar ini menjadi kenyataan, Bent akan menjadi pemain Spurs dengan nilai transfer tertinggi, memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Sergei Rebrov, yang diboyong Spurs dari Dynamo Kiev dengan bandrol 11 juta pound, pada Juni 2000 lalu.

Di lain pihak, kedatangan Bent ke White Hart Lane akan kian memicu derasnya spekulasi masa depan striker Timnas Inggris lainnya, Jermain Defoe. Sepanjang musim lalu, meski mengaku betah bermain bersama pasukan Jol, Defoe tidak bisa menampik fakta bahwa dirinya adalah penyerang pilihan ketiga. Dipastikan dengan datangnya Bent, kesempatan bagi Defoe akan kian terbatas.

Untuk bisa menjual Defoe sekaligus menutup mahalnya pembelian Bent, Spurs dan Jol dipastikan harus mau mengurangi bandrol Defoe di bawah yang mereka tetapkan sebelumnya, yaitu 12 juta pound atau sekitar Rp 210 miliar.
READ MORE - Bent Setujui Tawaran Spurs

Lepas Henry, Wenger Incar 3 Nama

London - Arsenal jelas kehilangan hulu ledak paling hebatnya bernama Thierry Henry. Tapi pelapisnya harus segera ditemukan dan tiga nama telah digadang-gadang kubu "Gudang Peluru".

Menyusul dilegonya Henry ke Barcelona, Arsenal dengan cepat mencari penyerang baru untuk dibawa ke Emirates Stadium. Nama pertama yang muncul adalah Nicolas Anelka, yang saat ini masih terdaftar sebagai pemain Bolton Wanderers.

Anelka bukan sosok asing buat Arsenal yang pernah memakai tenaga bahkan memoles bakat pemain Prancis ini dari 1996 sampai 1999. Kendati masih terikat kontrak di Bolton hingga 2010, namun ia diyakini bersedia balik ke klub lamanya itu.

Eks penyerang PRS, Real Madrid, Liverpool, Manchester City, dan Fenerbahce itu kabarnya sudah ingin bermain di Liga Champions. Belum lama ini ia juga menyatakan siap membela klub besar Premiership jika kesempatan itu datang.

Jika Anelka tak berhasil digaet, dua nama lain yang disiapkan manajer Arsene Wenger adalah Klaas Jan Huntelaar dan Ryan Babel. Keduanya adalah pemain internasional Belanda berbendera klub Ajax Amsterdam.

"... Arsene sangat percaya bahwa Anelka adalah pengganti Henry yang ideal," demikian sumber dalam Arsenal dikutip The Sunday Telegraph, Minggu (24/6/2007).

"Jika dia tidak berhasil mendapatkan Anelka, maka dia akan menuju Jan Huntelaar -- dan Babel juga sebuah kemungkinan," sambungnya.
READ MORE - Lepas Henry, Wenger Incar 3 Nama

Kanoute Komit di Sevilla


Harapan klub-klub premiership untuk dapat memboyong striker internasional Mali yang bermain bersama Sevilla, Frederic Kanoute, tampaknya menemui kegagalan. Salah satu tim yang disebut-sebut berminat untuk merekrut mantan striker Tottenham Hotspur itu adalah Newcastle United.

Sebab, seperti yang dilansir Reuters, seusai keberhasilan timnya merengkuh gelar Copa del Rey atau Piala Raja 2007, dengan menundukkan Getafe 1-0 di Santiago Bernabeu, Madrid, Sabtu, 23 Juni, kemarin, Kanoute menegaskan ia akan tetap menghormati kontrak kerjanya di Ramon Sanchez Pizjuan yang akan berakhir pada 2000 mendatang.

“Kontrak kerja saya masih tersisa dua tahun lagi. Saya pun tidak punya keinginan sedikitpun untuk hengkang dari Sevilla,” tegas Kanoute kepada para wartawan seusai pertandingan. Kanoute menjadi penentu kemenangan pasukan Juande Ramos dengan mencetak satu-satunya gol ke gawang Conde Luis Garcia. Sayang, dua menit menjelang partai usai, Kanoute diganjar kartu merah.

Meski demikian, Kanoute pantas menjadi pahlawan Sevilla. Pasalnya, Kanoute selalu mampu mencetak di partai final yang membuat Sevilla jadi juara. Di babak pamungkas UEFA Cup 2006 tatkala menggulung Middlesbrough 4-0, Kanoute menjadi pencetak gol terakhir di menit ke-89 babak kedua.

Kanoute mencetak gol kedua ketika Sevilla meraih gelar UEFA Super Cup 2006 dengan menundukkan Barcelona 3-0 di Stade Louis II, Prancis, 25 Agustus 2006. Sebelum Copa del Rey, Kanoute mencetak dua gol—satu di babak perpanjangan waktu dan satu gol di adu penalti—di partai final UEFA Cup 2007 melawan Espanyol di Hampden Park, Glasgow, 16 Mei lalu.

Karena itulah, Kanoute kerap menjadi target buruan tim-tim premiership. Penyerang Timnas Mali berusia 29 tahun itu selain pernah memperkuat Spurs juga pernah membela West Ham United selama tiga musim, 2000-03. ”Saya memang membaca spekulasi seperti itu. Tapi, semuanya itu sama sekali tidak benar. Saya punya dua musim yang fantastis. Karena itu, saya bertekad untuk terus bermain bersama Sevilla,” tandas Kanoute.
READ MORE - Kanoute Komit di Sevilla